Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 20 September 2017

Talk Show di TVRI Kaltim, Memperingati Hari Literasi


Masih dalam rangka memperingati hari literasi internasional, yang jatuh pada tanggal 10 September setiap tahunnya, TVRI Kaltim menggelar Talk Show "Memperingati Hari Literasi",  sebagai momentum percepatan program literasi melalui GPMB. dengan Narasumber : 
  1. H.Sumindar (Kabid Pengembangan Perpustakaan) 
  2. Encik Widiyani (Ketua GPMB) 3. 
  3. Drs. Nanang Rijono (Tokoh Pendidikan Kaltim)
Acara ini sejatinya adalah mengenalkan budaya Literasi di Masyarakat yang mulai hilang, karena membaca adalah salah satu indikator kemajuan suatu negara.

Berdasar pantauan, minat masyarakat untuk sekedar mengunjungi perpustakaan atau TBM masih sangat minim.Ini adalah salah satu permasalahan yang sangat mendasar dalam meng-kampanyekan budaya Literasi. "Permasalahan ini harusnya diperhatikan oleh Pemerintah selaku pemangku kebijakan", Ucap Ibu Encik.

Untuk itu GPMB sebagai kepanjangan tangan pemerintah akan berusaha memasyarakatkan minat baca dengan berbagai kegitan dan program kerja yang telah dibuat dan dijalankan. Tambahnya.

Sekedar diketahui bahwa minat baca di Indonesia sangat rendah. Hanya 0,001% menurut Survey Most Literacy Nations pada 2015. Peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Kita hanya berada di atas Rwanda, satu negara di benua Afrika.

Selasa, 19 September 2017

Talk Show RRI Kaltim "Mempercepat Program Literasi melalui GPMB"

Selasa, 19 September 2017,  Tim GPMB dalam hal ini diwakili oleh DR. Endang Sri Rumiyati, MM, Bidang Pemngembangan Budaya Baca, menghadiri Talk Show di RRI Kaltim, masih Dalam Rangka memperingati hari Literasi Internasional dan Mempercepat Program Literasi melalui GPMB.

Kegiatan Talk show dihadiri oleh Nara sumber :
  1. H. Sumindar, Kabid pengembangan perpustakaan & kebudayaan kegemaran membaca dinas perpustakaan & arsip
  2. DR. Sudirman, Sekretaris Dinas Pendidikan Kaltim
  3. Nanang Rijono, Tokoh Pendidikan Kaltim
Bertindak sebagai host pada acara talk show adalah ibu Metalinda

Pengurus Daerah Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (PD GPMB) Provinsi Kaltim periode 2016-2019, yang diketuai oleh ibu Hj Encik Widyani resmi dilantik. Pelantikannya dilakukan Oleh Ketua Umum PP GPMB Bambang Supriyo Utomo. bertempat di Ruang Serba Guna, Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis, 09 Maret 2017.

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi dan mendorong pembudayaan kegemaran membaca. Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota berkewajiban menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan Perpustakaan.

Semoga GPMB yang merupakan kepanjagan tangan pemerintah dapat memasyarakatkan Pembudayaan kegemaran membaca  melalui penyediaan sarana perpustakaan dan layanan Pusling di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, murah, dan bermutu. serta Pengembangan TBM dan Rumah Baca Masyarakat.

Minggu, 17 September 2017

Pembukaan TBM Sanggar Cendekia Kec Sambutan


Pembukaan TBM Sanggar Cendekia Kec Sambutan. Kegiatan diihadiri Bpk & Ibu Camat Kec.Sambutan, Ibu Kabid PAUDNI Kota Samarinda, Bpk Taufiq Sekretaris GPMB Prov.Kaltim & Rombongan (ibu Nurul, Ibi Inni,  Ibu Rachma, Ibu Setiawati, dan Ibu Neneng). 

Pada pembukaan TBM Sanggar Cendikia, TIM GPMB melalui Ibu Setiawati memberikan Dongeng kepada, anak-anak yang ikut hadir bersama orang tua mereka pada acara pembukaan TBM ini.

Saling dukung dalam gerakan memasyarakatkan minat baca itu yang kami lakukan. Semoga tetap kompak dan semangat ya..

TBM merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar. Selain itu, TBM juga merupakan tempat yang digunakan untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat, khususnya yang bersumber dari bahan pustaka. Bahan pustaka itu sendiri merupakan semua jenis bahan bacaan dalam berbagai bentuk media. Karena pentingnya TBM ini, diperlukan seorang pengelola, dan mereka yang menjadi pengelola adalah yang memiliki dedikasi dan kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat. Dengan kata lain, seorang pengelola TBM adalah orang yang benar-benar memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam memberikan layanan pustaka. Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM ini adalah membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga mereka yang telah "melek huruf" tidak menjadi buta aksara lagi.

Kamis, 14 September 2017

Bedah Buku "Hikayat Pohon Ganja" bersama Dhira Narayana

Bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim, berlangsung kegiatan Bedah Buku "Hikayat Pohon Ganja" dengan nara sumber penulis dan peneliti tentang Ganja "Dhira Narayana". Seminar diikuti sebanyak ± 150 peserta, yang sebagian besar adalah Mahasiswa, juga dihadiri oleh Ketua GPMB Ibu Hj. Encik Widyani, SKM. MQIH, Ibu Sri Musrliati, Dosen Sosiolog Universitas Mulawarman, Perwakilan BNN dan Kepolisian (Satuan Narkoba) samarinda). Dalam kata pengantar nya, buku ini banyak memuat testimoni beberapa guru besar perguruan tinggi ternama di Republik ini.

Seperti yang di tuliskan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, “Salah satu tumbuhan yang ajaib adalah pohon ganja. Manfaat besar yang di anugerahkan Tuhan melalui tumbuhan ini seolah sirna begitu saja ketika segelintir manusia berusaha menafikan dengan cara menggolongkan tumbuhan ini sebagai narkotika, atau bahkan lebih jauh lagi dengan memberi predikat ‘barang haram’. Persepsi negatif yang sudah tertanam demikian kuatnya pada masyarakat, hendaknya perlu kita luruskan bersama.”

Membuka acara Bedah buku Bapak Taufik S.Sos.M.S.i , menyampaikan,  bahwa menanggapi Pro dan Kontra dari terselenggaranya acara ini juga merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat kita. menurut pandangan pengurus GPMB  kegiatan ini jika di lihat dari perspektif bacaan tidak masalah karena :
  1. Buku sudah secara resmi terdaftar pada Perpusnas RI hingga memiliki ISBN (International Standart Barcode Number),  
  2. Buku Hikayat Pohon Ganja tidak masuk dalam daftar yang di larang peredarannya dan tidak sedang dalam kasus hukum.
Lebih lanjut Pak Taufik menyampaikan, tujuan seminar ini ingin mengkritisi  substansi buku ini yang ingin mengupayakan legalitas ganja dari perspektif medis. Dan apakah outpunya tidk menghasilkan output perspektif positif menurut : Medis, Hukum, Sosial dan Agama. Jelasnya.